Belakangan ini anda para orang tua telah dikejutkan dengan adanya peredaran vaksin palsu, yang mana vaksin ini kabarnya sudah beredar di enam dareah diantaranya: "Peredarannya di Medan (Sumut), Yogyakarta, Semarang (Jateng), Jakarta, dan Jawa Barat," ujar Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Tipideksus) Mabes Polri Brigjen Agung Setya seperti dilansir https://news.detik.com/berita/3243076/peredaran-vaksin-palsu-merambah-ke-6-provinsi-daerah-lain-diselidiki
Kabarnya vaksin palsu ini sudah beredar sejak tahun 2003 yang lalu, ditemukannya kasus ini tentu memberikan dampak psikologi bagi orang tua, terutama pada orang tua yang memberikan vaksin pada buah hatinya dalam rentang waktu 10 tahun terakhir, bagaimana cara membedakan vaksin asli dan palsu? Baca informasi selengkapnya!
Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dari RS Cipto Mangunkusumo dan pendiri Rumah Vaksin menjelaskan bahwasanya masyarakat perlu mengetahui kalau proses pembuatan vaksin asli melalui proses yang lebih ketat daripada proses pembuatan obat sehingga memiliki kemasan khusus. Kemasan inilah yang dapat digunakan untuk membedakan vaksin asli dengan vaksin palsu.
Kita dapat mencurigai keaslian vaksin alau kemasannya tidak rapi, agak belepotan, tutupnya beda atau ketika nomor batch nya tidak terbaca dengan jelas. Perhatikan pula tanggal kadaluarsa vaksin yang akan digunakan. Untuk vaksin yang dibuat Biofarma misalnya. Vaksin buatan BUMN terkemuka tersebut memiliki label vaccine vial monitor (VCC) yang susah dibuat. Belum lagi label tersebut bisa berubah warna jika terkena panas. Vaksin yang asluiada label indikator tersebut, sedangkan pada vaksin palsu belum tentu ada.
Dalam kasus ini, tidak ada pemalsuan vaksin Bio Farma. Pengakuan pelaku yang tertangkap, jenis vaksin yang dipalsukan adalah vaksin Engerix-B (vaksin untuk Hepatitis B) untuk anak dan dewasa, vaksin Havrix 720 (vaksin Hepatitis A), dan vaksin Pediacel, yaitu vaksin kombinasi untuk Pertusis, Difteri, Tetanus, Hib dan IPV. Menurut Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog lulusan University of Siena, Italy, vaksin palsu akan berdampak pada infeksi ringan, sedang, dan berat.
Selain dari kemasan, Anda patut mencurigai vaksin palsu jika harga yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada harga vaksin di pasaran. Selain itu, ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan yaitu reaksi yang ditimbulkan usai melakukan imunisasi. Umumnya akan ada gejala atau reaksi tertentu pada usai dilakukannya imunisasi. Reaksi ini tergantung pada jenis vaksin yang dilakukan.
Baca juga: Kabar Terungkapnya Peredaran Vaksin Palsu
Kesimpulan dari artikel di atas, Sebelum anda mengimunisasi buah hati anda, langkah yang yang paling aman, perhatikan label atau kemasan pada botol vasin yang akan disuntikkan pada buah hati anda, bila anda tidak tahu bertanyalah pada dokter atau bidan yang menangani kegiatan imunisasi ditempat, hal ini hanya untuk memastikan saja supaya buah hati anda terhindar dari bahaya dari vaksin palsu tersebut.